Jumat, 07 Januari 2011

Gelombang peradaban dunia (Alvin Toffler)

Sejarah budidaya manusia dibagi dalam tiga gelombang, yaitu Gelombang Pertama (8000 BC-1500), Gelombang Kedua (1500-1970), dan Gelombang Ketiga (1970- 2000)

Gelombang Pertama adalah gelombang pembaruan di mana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Budaya manusia berubah dari teknologi pengumpulan hasil hutan ke penerapan teknologi pertanian. Manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah, ke suatu kehidupan yang lebih cenderung tetap tinggal di satu tempat yang kita sebut desa pertanian.

Salah satu ciri masa Gelombang Pertama adalah penggunaan "baterai alamiah", yaitu baterai alam yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbarui, di dalam otot-otot binatang, di dalam hutan, di dalam air terjun, angin, atau langsung dari matahari. Masyarakat Gelombang Pertama banyak sekali memakai kincir air dan kincir angin. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa masyarakat Gelombang Pertama hidup damai dan berintegrasi dengan alam sekelilingnya. Semua barang dan makanan yang diproduksi tidak untuk diperjual-belikan, tetapi untuk dikonsumsi oleh produsen sendiri, karena itu masyarakat dinamakan prosumen, suatu kombinasi dari dua-kata produsen dan konsumen. Konsep Pasar belum ditemukan.

Masyarakat Gelombang Kedua adalah masyarakat industri, yang sangat efisien dan cenderung memberi kesan sebagai "manusia-ekonomi" yang rakus, yang baru dilahirkan oleh renaissance (pencerahan) di Eropa. Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations disusul oleh Darwin dengan bukunya The Origin of Species, mewarnai budaya renaissance dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan survival of the fittest dalam suatu seleksi alamiah versi Darwin. Pihak mana pun yang menang dalam seleksi alamiah, adalah pihak atau kelompok yang terpilih untuk hidup terus, memperbanyak diri dan menguasai sekelilingnya. Dominasi, pemusnahan peradaban beserta genocide terhadap kelompok etnik "kurang maju". Penjajahan beserta zaman imperialisme dan kolonialisme dimulai dalam Gelombang Kedua ini. Interpretasi yang salah dari teori Darwin ini, mungkin sekali terutama disebabkan oleh paham ideologi Social Darwinism dari Herbert Spencer: The Might Is Always Right.

Masyarakat Gelombang Kedua ini berbudaya produksi massa, pendidikan massa, konsumsi massa, media massa, yang cenderung berukuran raksasa. Berlainan dari Gelombang Pertama, masyarakat mulai memisahkan produsen dari konsumen, dan pasar adalah di mana produsen bertemu dengan konsumen. Konsep mula Ekonomi Pasar, yang masih banyak mengandung interpretasi salah (free-fight capitalism & monopoli), menjadi budaya masyarakat Gelombang Kedua ini.

Budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tumbuh dengan pesat, beserta kecenderungan spesialisasi dan superspesialisasi berkembang. Konsep reductionism atau balkanisasi yang banyak membantu dalam perkembangan superspesialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi ini, juga membawa budaya yang cenderung melupakan pengintegrasian kembali antara berbagai bidang ilmu, atau pun pengintegrasian kembali dengan keseluruhan Bumi dan alam semesta. Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota-kota besar. Penggunaan energi yang tidak dapat diperbarui naik dengan cepat, dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, mulai disadari pada akhir era Gelombang Kedua.

Menarik sekali untuk mengamati peradaban Gelombang-Ketiga, masyarakat informasi, yang banyak sekali memperlihatkan ciri-ciri yang sama seperti peradaban Gelombang Pertama, misalnya: karena kelangkaan bahan bakar fosil, kembali ke energi yang dapat
diperbarui., proses produksi cenderung menjauhi produksi massa yang terkonsentrasi., terjadinya deurbanisasi dan globalisasi, karena kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi.

Peradaban Gelombang Ketiga ini bukan suatu pengulangan kembali ke peradaban Gelombang Pertama, seperti kesan yang timbul karena sering dikaitkan dengan gerakan "Small is Beautiful". Menurut Toffler peradaban Gelombang Ketiga adalah suatu synthesa dari Gelombang Pertama (thesa) dan Gelombang Kedua (antithesa). Jadi merupakan suatu peradaban yang lebih bermutu, lebih dalam, luas, dan lebih menyeluruh dari kedua peradaban sebelumnya. Pembaruan ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi transportasi, komunikasi & informasi yang memungkinkan jauh lebih banyak manusia mampu melihat semua fenomena yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi (mesh-networking), dalam cakupan yang lebih dalam dan lebih luas, sebagai suatu fenomena terintegrasi dengan seluruh Bumi dan Alam semesta. Pepatah yang lebih cocok adalah Small within Big is Beautiful. Peradaban Gelombang Kedua lebih mengutamakan pelipatgandaan kekuatan fisik manusia, sedangkan peradaban Gelombang Ketiga lebih mengutamakan pelipatgandaan kemampuan berpikir dan berbudidaya luhur manusia.

Ciri yang terpenting dan sangat manusiawi dari peradaban Gelombang Ketiga adalah pemberdayaan golongan masyarakat yang lemah dan kalah bersaing, sehingga menghilangkan perbudakan, imperialisme, dan apartheid dari muka Bumi ini. Pernyataan menyesal dan permintaan maaf atas budidaya perbudakan, apartheid, dan genocide bermunculan dari beberapa negara Barat. Pengertian Hak Asasi Manusia, dan Hak Hidup Minoritas (termasuk golongan wanita) mulai dapat diterima. Pengertian Ekonomi-Pasar dengan "natural selection on a level playing field" mengalami perubahan dan penyempurnaan, di mana monopoli & oligopoli (kompetisi antara si-Kuat melawan si-Lemah) dianggap tidak adil, karena akan merugikan konsumen dan tidak akan memunculkan inovasi dan inovator baru.

Di dalam peradaban Gelombang Kedua, perusahaan AT&T boleh tumbuh menjadi suatu konglomerat yang mempunyai monopoli dan menguasai pangsa pasar hampir mendekati 100 persen. Di dalam Gelombang Ketiga ini, AT&T dan Bill Gates (Microsoft) tidak diperkenankan tumbuh menjadi suatu monopoli, demi tetap terbukanya pintu masuk pasar bagi pendatang baru dengan inovasi baru. Demikian juga menurut Tobin, mengenai gejala monopoli yang muncul di dalam pasar finansial global, yang perlu mendapat perubahan pengaturan, sehingga mekanisme pasar dapat bekerja lebih baik.
http://cuplis-disini.blogspot.com/2008/11/artikel-pertekom.html

DEWANGGA ARIA MANGGALA (09220330)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar